Muhammad Thoyyibul Azhar: definisi kalimat efektif

Translate

Sunday, 17 February 2019

definisi kalimat efektif



BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi manusia. Perkembangan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk berkomunikasi dengan baik secara tertulis ataupun lisan. Untuk dapat menggunakan bahasa dengan baik, manusia dituntut untuk menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, dengan begitu akan terjadi proses pemindahan informasi yang lancar antara pembicara dan pendengar. Informasi dari pembicara akan dapat dimaknai dengan baik oleh lawan bicara apabila pembicara memahami konsep semantik dalam berkomunikasi. Semantik mengkaji makna satuan bahasa baik kata, frasa, maupun kalimat. Salah satu aspek kajian semantik adalah keambiguitasan, redudansi, dan kerancuan makna. Keambiguitasan adalah kegandaan makna satuan bahasa yang disebabkan oleh struktur gramatikal satuan bahasa sehingga menyebabkan penafsiran ganda bagi pendengar. Redudansi adalah pemakaian satuan bahasa yang berlebihan dalam struktur kalimat. Kerancuan makna adalah makna satuan bahasa yang tidak bisa diterima karena penggabungan satuan bahasa yang tidak. Keambiguitasan, redudansi, dan kerancuan makna menyebabkan kalimat tidak efektif. Kalimat yang tidak efektif selain mengganggu kelancaran komunikasi juga akan merusak struktur bahasa. Maka pembicara harus memperhatikan keefektifan kalimat yang digunakan. Kalimat efektif yang digunakan untuk komunikasi lisan tentu berbeda dengan komunikasi tulis. Susunan kalimat dalam komunikasi tulis kadangkala tidak efektif apabila digunakan untuk komunikasi lisan. Justru kalimat yang digunakan cenderung kaku dan bertele-tele. Untuk itu diperlukan penghayatan yang mendalam mengenai penggunaan kalimat yang efektif baik untuk komunikasi lisan maupun tulisan.

B. RUMUSAN MASALAH
            1. Bagaimanakah hakikat kalimat efektif?

C. TUJUAN
            1. Untuk mendeskripsikan hakikat kalimat efektif
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT KALIMAT EFEKTIF
1. Definisi kalimat efektif
             Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipaham[1]i dan dimengerti oleh orang lain1.

2. Syarat-syarat kalimat efektif
a. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya
b.Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

            3. Ciri-ciri kalimat efektif
    a.Kesepadanan
                        Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur Subjek (S), predikat (P), objek (O) dan keterangan (Kt). Contoh:
Budi(S) pergi(P) ke kampus(Kt).
Tidak boleh menjamakkan Subjek, contoh:
Budi pergi ke kampus, kemudian Budi pergi ke perpustakaan (Kalimat tidak efektif). Seharusnya, Budi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (Kalimat efektf).

     b. Kesejajaran
                         Kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba,bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerjaberimbuhan me- juga. Contoh:
1) Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.  (tidak efektif)
2) Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.  (efektif)
3) Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

                 c. Ketegasan
                                         Suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat[2]. Untuk membentuk penekanan ada beberapa cara, yaitu:
1) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat). Contoh:
a) Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
    b) Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan  negaranya. (ketegasan)
2) Membuat urutan kata yang bertahap, Contoh:
a) Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
b) Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)
3) Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:
a) Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
4) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
5) Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
Dialah yang harus bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas ini.
d. Kehematan
Maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Contoh:
.1) Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
 2) Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
e. Kecermatan
Dalam membuat kalimat efektif  jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda). Contoh:
1) Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
2) Mahasiswa yang kuliah di perguruan  tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
                f. Kepaduan
maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah[3]. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
1) Kalimat yang padu tidak bertele-tele
2)Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara  predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh:
a) Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
b) Makalah ini membahas teknologi fiber optic (efektif).
g. Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh:
1) Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
2) Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif).



























BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
             Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas dan memenuhi kriteria dan kaidah baik komunikasi tulis maupun komunikasi lisan. Kalimat efektif untuk komunikasi lisan dan komunikasi tulis berbeda dari segi penggunaan. Pada komunikasi tulis lebih ditekankan pada penggunaan kalimat yang sesuai dengan tata bahasa dan kaidah yang baik dan benar, sedangkam pada komunikasi lisan kalimat dikatakan efektif apabila pendengar mudah memahami apa yang disampaikan pembicara. Pola kesalahan penerapan kalimat efektif dalam komunikasi tulis menurut Nasucha terdiri atas sebelas macam yaitu penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat, penggunaan kata berlebih yang mengganggu struktur kalimat, penggunaan imbuhan yang kacau, kalimat yang tidak selesai, penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku, penggunaan tidak tepat kata di mana dan yang mana, penggunaan kata daripada yang tidak tepat, pilihan kata yang tidak tepat, kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti, pengulangan kata yang tidak perlu, dan kata kalau yang dipakai secara salah.

B. SARAN
            Diharapkan para mahasiswa khususnya kita untuk lebih menata gaya bahasanya, karena itu sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam kegiatan formal.









DAFTAR PUSTAKA


Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang:UNP Press.









[1] Atar, 2009, Menulis Efektif. Padang:UNP Press, 2009, 4.
[2] Atar, 2009, Menulis Efektif. Padang:UNP Press, 2009, 6.
[3] Atar, 2009, Menulis Efektif. Padang:UNP Press, 2009, 7.

No comments:

Post a Comment

mari berkomentar agar artikel atau yang lain selalu lebih baik

PIDATO AQIQOH BAHASA JAWA

PIDATO AQIQOH BAHASA JAWA Assalamu’alaikum wr.wb Bismillahirrahmanirrahim…. Engkang kaulo hormati hadirin engkang rawuh wont...