Muhammad Thoyyibul Azhar: 2019-02-10

Translate

Saturday, 16 February 2019

dasar dasar pendidikan dan dasar oprasional



A. Dasar - dasar Ilmu Pendidikan Islam 
1. Dasar Ideal
Berbicara tentang dasar ilmu pendidikan Islam berarti juga berbicara tentang kitab suci Alqurandan Hadistt Rasul. Karena semua aspek kehidupan yang terkandung di dalam ajaran Islam berasaskan kepada kedua sumber pokok, yaitu Alqurandan Hadist.
a. Alquran
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan Alquransebagai dasar pendidikan Islam di samping Hadistt beliau sendiri. Kedudukan Alquransebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami firman Allah:

Artinya: “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu (Alquran) ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Al-Nahl: 64)

Sehubungan dengan masalah ini, Al-Nadwi, sebagaimana dikutip Ramayulis, mempertegas dengan menyatakan bahwa: “Pendidikan dan pengajaran umat Islam itu haruslah bersumber kepada aqidah Islamiyah. Sekiranya pendidikan umat Islam itu tidak didasarkan kepada aqidah yang bersumberkan Alquran dan Hadist, maka pendidikan itu bukanlah pendidikan Islam, tetapi pendidikan asing.”

b. Hadist
Setelah Alqur’an, pendidikan Islam menjadikan Hadistt Rasulullah SAW sebagai dasar dan sumber kurikulumnya. Pada hakikatnya, keberadaan Hadistt ditujukan untuk mewujudkan dua sasaran, yaitu:
1. Menjelaskan apa yang terdapat dalam Alquran. 
2. Menjelaskan syariat dan pola perilaku.
Dalam dunia pendidikan Hadist mempunyai dua manfaat pokok; pertama, Hadist mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan Islam sesuai dengan konsep Alquran serta lebih memerinci penjelasan dalam Alquran. Kedua, Hadistt dapat menjadi contoh yang tepat dalam penentuan metode pendidikan. Misalnya, kita dapat menjadikan kehidupan Rasulullah SAW dengan para sahabat maupun anak-anaknya sebagai sarana penanaman keimanan.

c. Perkataan Para Sahabat (Qaul al-Shahabah)
Pada masa Khulafa’ al-Rasyidin, sumber pendidikan dalam Islam sudah mengalami perkembangan. Selain Alquran dan Hadistt juga perkataan, sikap, dan perbuatan para sahabat. 

Di antara perkataan sahabat yang dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
Perkataan Abu Bakar setelah dibai’at menjadi khalifah, ia mengucapkan pidato sebagai berikut:“Hai manusia saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik di antara kamu. Jika aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutilah aku. Tapi jika aku berbuat salah, betulkanlah aku, orang yang kamu pandang kuat, aku pandang lemah sehingga aku dapat mengambil hak darinya, sedangkan  orang yang kamu pandang lemah, aku pandang kuat sehingga aku dapat mengembalikan haknya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi jika aku tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya, kamu tidak perlu taat kepadaku.”
Menurut pandangan Nazmi Luqa, ungkapan Abu Bakar ini mengandung arti bahwa manusia harus mempunyai prinsip yang sama di hadapan Khaliknya. Selama baik dan lurus, ia harus diikuti, tetapi sebaliknya jika ia tidak baik dan lurus, manusia harus bertanggung jawab memutuskannya.

d. Ijtihad 
Setelah jatuhnya kekhalifahan Ali bin Abi Thalib berakhirlah masa pemerintahan Khulafa’ al-Rasyidin dan digantikan oleh Dinasti Umayyah. Pada masa ini Islam telah meluas sampai ke Afrika Utara bahkan ke Spanyol. Perluasan daerah kekuasaan ini diikuti oleh ulama dan guru atau pendidik. Akibatnya terjadi pula perluasan pusat-pusat pendidikan yang tersebar di kota-kota besar.

Karena Alqurandan Hadist banyak mengandung arti umum, maka para ahli hukum Islam, menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum tersebut. Ijtihad ini terasa sekali kebutuhannya setelah wafatnya Nabi SAW dan beranjaknya Islam mulai ke luar tanah Arab.
Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran Islam yang terdapat dalam Alquran dan Hadist bersifat pokok-pokok. Sejak diturunkan ajaran Islam sampai wafatnya Nabi Muhammad SAW, Islam telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang dituntut oleh perubahan situasi dan kondisi sosial yang tumbuh dan berkembang pula.

e. Kemasyarakatan
Masyarakat mempunyai andil yang sangat besar terhadap pendidikan anak-anak. Masyarakat merupakan penyuruh kebaikan dan pelarang kemungkaran, dan masyarakat pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian, pemboikotan, pemutus hubungan kemasyarakatan. 

Pendidikan kemasyarakatan dapat dilakukan melalui kerja sama yang utuh karena bagaimanapun masyarakat muslim adalah masyarakat yang satu padu, atau dengan kata lain pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi kemasyarakatan, khususnya rasa saling mencintai.

2. Dasar Operasional 
Dasar operasional adalah dasar yang mengatur secara langsung pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah. Sesuai dengan UU Nom 20 tentang Sisdiknas bahwa Dasar-dasar operasional juga mempunyai bermacam-macam bentuk yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Dasar Historis.
Sejarah dianggap sebagai salah satu faktor budaya yang paling penting yang telah dan tetap mempengaruhi filsafat pendidikan, baik dalam tujuan maupun sistemnya pada masyarakat manapun juga. Kepribadian nasional, misalnya yang menjadi dasar filsafat pendidikan di berbagai masyarakat haruslah berlaku jauh ke masa lampau, walaupun sistem-sistemnya adalah hasil dari pemerintahan revolusioner, yang didirikannya dengan sengaja untuk mengembangkan dan memperbaiki pola-pola warisan budaya dari umat dan rakyat. 

Kandell sebagaimana dikutip Hasan Langgulung, berkata, bahwa pendidikan perbandingan (yang menitikberatkan pada identitas nasional dalam sistem pendidikan) dan sejarah pendidikan: “Berusaha menyingkap kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor yang berdiri di belakang sistem-sistem pendidikan di setiap masyarakat.” Oleh sebab itu: “Dapatlah dianggap pendidikan perbandingan itu sebagai kelanjutan sejarah pendidikan sampai hari ini.”
b. Dasar Sosial
Banyak aspek sosial yang mempengaruhi pendidikan, baik dari segi konsep, teori, dan pelaksanaannya. Dimensi-dimensi sosial yang biasanya tercakup dalam aspek sosial ini adalah fungsi-fungsi sosial yang dimainkan oleh pendidikan seperti pewarisan budaya yang dominan pada kawasan-kawasan tertentu di suatu lembaga pendidikan, seperti sekolah, faktor-faktor organisasi dari segi birokrasi, dan sistem pendidikan sendiri.

Dalam usaha kita untuk menganalisa masalah pendidikan dari segi sosial kita dapat mengajukan soal-soal kepada empat aspek sosial pendidikan itu sekaligus atau kita pusatkan pada salah satu aspek saja tetapi tidak mengabaikan aspek-aspek yang lain, misalnya sejauhmana penerapan nilai-nilai Islam itu berkesan dalam menumbuhkan sifat-sifat keberanian, patriotisme, kejujuran, dan lain-lain memperkuat pertahanan masyarakat.

c. Dasar Ekonomi
Ekonomi dan pendidikan selalu bergandengan sejak zaman dahulu kala. Ahli-ahli ekonomi sejak dahulu, begitu pula pencipta-pencipta sains telah mengakui pentingnya peranan yang dimainkan oleh pendidikan dalam pertumbuhan pengetahuan manusia belakangan ini untuk perkembangan ekonomi. Namun baru belakangan ini suatu disiplin ilmu yang khusus untuk itu diciptakan.

Dalam bidang ekonomi, yang sangat releven dengan pendidikan biasanya adalah hal-hal yang berkenaan dengan investmen dan hasilnya. Artinya kalau modal ditanam sekian, berapa banyak nanti keuntungan yang diharapkan dari itu.

Kalau dalam pendidikan Islam telah meletakkan dasar-dasar yang menjadi tapak tempat berdirinya pendidikan Islam itu, maka juga dalam ekonomi Islam telah meletakkan dasar-dasar pokok tempat ekonomi Islam itu berdiri.

d) Dasar Politik dan Administrasi
Membicarakan soal politik dan administrasi dalam pendidikan sama halnya membicarakan soal ideologi. Sepanjang sejarah Islam antara politik, administrasi, dan ideologi selalu sejalan dan saling membantu satu sama lain menuju tujuan bersama. 

e) Dasar Psikologis
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu fungsi pendidikan adalah pemindahan nilai-nilai, ilmu dan keterampilan dari generasi tua ke generasi muda untuk melanjutkan dan memelihara identitas masyarakat tersebut. Dalam pemindahan nilai-nilai, ilmu, dan keterampilan inilah psikologi memegang peranan yang sangat penting.
Jadi, hubungan psikologi dengan pendidikan adalah bagaimana budaya, keterampilan, dan nilai-nilai masyarakat dipindahkan, dalam istilah psikologinya dipelajari (learned), dari generasi tua ke generasi muda supaya identitas masyarakat terpelihara.         

f) Dasar Filosofis
Filsafat pendidikan merupakan titik permulaan dalam proses pendidikan, juga menjadi tulang punggung kemana bagian-bagian yang lain dalam pendidikan itu bergantung dari segi tujuan-tujuan pendidikan, kurikulum, metode mengajar, penilaian, administrasi, alat-alat mengajar, dan lain-lain. aspek pendidikan yang bergantung pada filsafat pendidikan yang memberinya arah, menunjuk jalan yang akan dilaluinya dan meletakkan dasar-dasar dan prinsip-prinsip tempat tegaknya.
B. Ruang Lingkup Pendidikan Islam 
Dalam usaha kita untuk menganalisa masalah pendidikan sesuai dengan Sadar operasional yang telah kita uraikan diatas maka Ruang lingkup Pendidikan Islam memiliki cakupan yang cukup luas karena banyak sekali yang terlibat dalam proses pendidikan Islam baik secara langsung maupun tidak langsung. Ruang lingkup Pendidikan Islam secara garis besar meliputi :

a. Pebuatan mendidik itu sendiri
Yang dimaksud dengan perbuatan mendidik itu sendiri adalah apa saja yang dilakukan oleh pendidik atau siswa didik dalam proses pendidikan itu terjadi.

b. Anak didik
Anak didik merupakan obyek pokok dari pendidikan, karena bersifat selalu membutuhkan bantuan orang lain, yang selalu menggantungkan orang lain.

c. Dasar dan tujuan Pendidikan Islam
Yaitu landasan sebagai sumber dari kegiatan pendidikan Islam, hal ini dilakukan dalam rangka mengarahkan anak supaya memiliki karakter dan berkepribadian muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.

d. Pendidik 
Yaitu orang yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan, harus memiliki kualitas iman dan takwa serta bisa dijadikan figure karena akhlaknya yang luhur.

e. Materi Pendidikan Islam
Bahan-bahan atau pengalaman-pengalamanpelajaran yang disusun kurikulum dan dijabarkan dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).

f. Metode Pendidikan Islam
Cara-cara bagaimana pendidik menyajikan sebuah materi pendidikan kepada anak didik, supaya materi yang disampaikan oleh pendidik itu mudah diterima dengan baik dan memiliki kesan dalam diri anak.

g. Evaluasi Pendidikan
Evaluasi merupakan cara untuk mengetahui kemampuan siswa didik dalam penguasaan materi atau hasil belajar siswa. Adapun jenis dari evaluasi yaitu evaluasi formatif, sumatif, middle semester, cawu, THB, EBTA.

h. Alat-alat Pendidikan Islam
Langkah-langkah atau tindakan-tindakan guna menjaga kelangsungan pekerjaan mendidik. Dapat berupa alat pendidik preventif atau alat pendidik represif.

Yang merupakan suatu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan islam. Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan Islam di sini ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam. Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian anak didik, oleh karena itu hendaklah diupayakan agar lingkungan belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat belajar.

DAFTAR PUSTAKA
 Burhan Shomad, Drs. 1981. Beberapa Persoalan dalam Pendidikan Islam. Bandung. PT. Al Ma’arif
 Al Ghilayyini, Musthofa.1948. Idhotun Nashihin. Shaida. Mathba’ah Ashriyah
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta : Kencana Prenada Media
http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/07/dasar-das

Tuesday, 12 February 2019

cover hubungan ilmu kalam filsafat dan tasawuf



HUBUNGAN ILMU KALAM, FILSAFAT DAN TASAWUF
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhidah Ilmu Kalam

Dosen Pengampu: Bpk. KHOIRUL ANAM, M.Pd.I


 

 Oleh:
1.      M. Thoyyibul Azhar
2.      Ifan Safi’i
3.   Ayu Nafi’atun Nadhiroh
4.   Arisma Trisna Wijayanti


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO (IAI PD) NGANJUK
Otober  2018

PIDATO AQIQOH BAHASA JAWA

PIDATO AQIQOH BAHASA JAWA Assalamu’alaikum wr.wb Bismillahirrahmanirrahim…. Engkang kaulo hormati hadirin engkang rawuh wont...