Muhammad Thoyyibul Azhar: isi hubungan ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf

Translate

Tuesday, 12 February 2019

isi hubungan ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf



BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Jika pembicaraan ilmu kalam hanya berkisar pada keyakinan-keyakinan yang harus di pegang oleh umat islam, tanpa argumentasi rasional, ilmu ini lebih spesifik mengambil bentuk sendiri dengan istilah ilmu tauhid atau ilmu ‘aqa’id. Pembicaraan materi-materi yang tercakup dalam ilmu kalam terkesan tidak menyentuh dzauq ( rasa rohaniah).
Selain itu ilmu kalam,filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya.
Perbedaannya terletak pada aspek metodeloginya. Ilmu kalam, ilmu yang menggunakan logika. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dialektika ( dialog keagamaan ). Sementara itu, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Dan metode yang digunakan adalah rasional. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menekankan rasa dari pada rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan.
Oleh sebab itu, pemakalah ingin menyampaikan tentang hubungan ilmu kalam, tasawuf dan filsafat. Serta mengetahui perbedaan diantara ilmu kalam, filsafat dan tasawuf.

B.  Rumusan Masalah
1.  Apakah definisi dari ilmu kalam, filsafat dan tasawuf?
2.  Bagaimana persamaan antara ilmu kalam, filsafat dan tasawuf?
3.    Bagaimana perbedaan antara ilmu kalam, filsafat dan tasawuf?
4.   Bagaimana hubungan antara filsafat dan tasawuf?
5.  Bagaimana hubungan antara filsafat dan ilmu kalam?
6.   Bagaimana hubungan antara tasawuf dan ilmu kalam?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui definisi ilmu kalam, filsafat dn tasawuf
2. Mengetahui persamaan antara ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
3.  Mengetahui perbedaan antara ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
4. Tahu dan paham hubungan antara filsafat dan tasawuf
5. Paham hubungan antara filsafat dan ilmu kalam
6. Tahu hubungan antara tasawuf dan ilmu kalam





















BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu kalam
1.  Pengertian Ilmu kalam
Secara harfiyah, ilmu kalam berarti pembicaraan atau perkataan. Dalam Al-Quran istilah kalam ini dapat ditemukan dala ayat-ayat yang berhubungan dengan salah satu sifat Allah, yakni lafadz kalamullah.dalam surat An-Nisa Ayat 164 :
وكلم الله مو سى تكليما (النساء:١٦٤(
Artinya : “Dan Allah telah berbicara kepada Musa secara langsung.”( QS.An-Nisa ;164 ).
Menurut syaikh muhammad abduh(1849-1905) ilmu tauhid atau disebut ilmu kalam,adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap bagi-Nya. Sifat sifat yang jaiz disifatkan kepadanya dan tentang sifat mustahi dari pada-Nya.dan membahas tentang rosul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya,apa yang diwajibkan atas dirinya,hal yang jaiz yang dihubungkan/dinisbatkan pada diri mereka dan hal yang terlarang / mustahil menghubungkannya kepada diri mereka.[1]
Ilmu ini disebut dengan ilmu kalam, disebabkan persoalan yang terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan hijriyah ialah apakah kalam Allah ( Al-Quran ) itu qadim atau hadits. Dan dasar ilmu kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas dalam pembicaraan para Mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil naqli ( Al-Quran dan Hadits ), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalil pikiran. Ilmu kalam kadang disebut dengan ilmu tauhid ( mengenai keesaan Allah Swt) dan ilmu akidah atau aqo’id ( membicarakan tentang kepercayaan islam ).


2.      Sumber-sumber ilmu kalam
Sumber utama ilmu kalam ialah Al-Quran dan Al-Hadis yang menerangkan tentang wujudnya Allah Swt,sifat-sifat-Nya,dan persoalan akidah islam lainnya. tidaklah tepat kalau ilmu kalam itu merupakan ilmu ke-islaman yang murni, karena diantara pembahasan-pembahasannya banyak yang berasal dari luar islam, sekurang-kurangnya dalam metodenya. Tetapi juga tidak benar kalau dikatakan bahwa ilmu kalam itu timbul dari filsafat yunani, sebab unsur-unsur lain juga ada. Yang benar ialah kalau dikatakan bahwa ilmu kalam itu bersumber pada Al-Quran dan Al-Hadis yang perumusan-perumusannya didorong oleh unsur-unsur dari dalam dan dari luar.
Salah satu Faktor timbulnya ilmu kalam karena kebutuhan para mutakallimin terhadap filsafat itu adalah untuk mengalahkan ( mengimbangi ) musuh- musuhnya, mendebat karena dengan mempergunakan alasan-alasan yang sama, mereka terpaksa mempelajari filsafat yunani dalam mengambil manfaat ilmu logika, terutama dari segi ke-Tuhanannya.

B.     Tasawuf
1.    Pengertian tasawuf
              Arti kata tasawuf dan asal katanya menjadi perdebatan para ahli bahasa. Ada yang mengatakan dari kata “shifa’’ artinya suci, bersih ibarat kilat kaca, sebagian ulama mengatakan dari kata“shuff”, artinya bulu domba sebab orang yang memasuki tasawuf itu memakai baju dari bulu domba, dan sebagian yang mengatakan diambil dari kata “shuffah”, ialah sekelompok sahabat nabi yang mengasingkan dirinya di suatu tempat terpencil di samping mesjid nabi. Dan menurut  Ibnu khaldum ia  mendefenisikan tasawuf adalah semacam ilmu syariat yang timbul didalam agama, asalnya adalah tekun ibadah dan memutuskan hubungan dengan segala sesuatu selain Allah, hanya menghadap Allah semata. Menolak hiasan-hiasan ,serta membenci perkara-perkara yang menipu orang banyak, kelezatan harta benda, kemegahan dan menyendiri  menuju jalan tuhan dalam khalwat dan ibadah.( Moh. Toriquddin, UIN Malang Press: 15-16 )
Tentang  kapan awal munculnya tasawuf, Ibnul Jauzi  mengemuka­kan,  yang pasti, istilah sufi muncul sebelum tahun 200 H.  Ketika pertama  kali  muncul, banyak orang yang  membicarakannya  dengan berbagai ungkapan. Tasawuf dalam pandangan mereka  meru­pakan  latihan jiwa dan usaha mencegah tabiat dari akhlak-akhlak yang hina lalu membawanya ke akhlak yang baik, hingga mendatangkan pujian di dunia dan pahala di akhirat.[2]
2.    Tujuan Tasawuf
Tasawuf banyak diminati oleh para ulama sebagai jalan atau latihan untuk mengembankan kesucian batin atau hati. Ada dua aliran besar yang berkembang dalam dunia tasawuf, yaitu Tasawuf falsafi (Ulama yang meminati dunia filsafat, namun melibatkan diri dalam tasawuf berada dalam aliran ini) dan Tasawuf Sunni (Ulama yang tidak melibatkan diri pada dunia pemikiran filsafat).
C. FILSAFAT
1.      Pengertian filsafat
Filsafat berasal dari bahasa yunani philosophia. Yang berarti adalah cinta philia  kebijaksanaan ( sophia ). Menurut analisis, kata ini muncul dari mulut phytagoras yang hidup diyunani kuno pada abad ke-6 sebelum masehi. Oleh karena itu, orang yang mencintai kebijaksanaan disebut sebagai philosophos atau filsuf.
Berbicara dengan berpikir sesungguhnya erat kaitannya dengan penggunaan sebuah potensi terpenting yang dianugerahkan Allah SWT. Kepada satu-satunya makhluk yang disebut manusia. Potensi terpenting yang dimaksud di sini adalah akal.
Dalam Al-Quran, kata “akal” (al’aqlu)  diungkapkan dalam kata kerja (fi’il) yang mengandung arti memahami dan mengerti. Seyogianya kita dapat mengoptimalisasi potensi akal tersebut adalah dengan mempelajari salah satu bidang ilmu yang memang banyak melibatkan akal sebagai alat untuk berpikir, yaitu filsafat. Kajian filsafat pun sebetulnya bertujuan menemukan kebenaran yang sebenarnya.


D.    HUBUNGAN ILMU KALAM, FILSAFAT DAN TASAWUF.
1.      Persamaan
Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian ilmu kalam adalah ke-Tuhanan dari segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ke-Tuhanan disamping masalah alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sedangkan objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi, dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ke-Tuhanan.[3]
Baik ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya sendiri pula, berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia ( yang belum atau tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena berada diluar atau diatas jangkauannya ), atau tentang Tuhan. Sementara itu, tasawuf- juga dengan metodenya yang tipikal –berusaha menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan.
2.      Titik perbedaan
Perbedaannya terletak pada aspek metodeloginya. Ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika- disamping argumentasi-argumentasi naqliyah berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat tampak nilai-nilai apologinya. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dialektika ( dialog keagamaan ). Berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional. Dan dari segi tempat berpijak, Ilmu kalam berpijak pada wahyu dan kesadaran adanya Tuhan.Dari segi pembinaan, ilmu kalam timbulnya berangsur-angsur dan dimulai dari beberapa persoalan yang terpisah-pisah, akhirnya tumbuh aliran-aliran ilmu kalam.
Sedangkan, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Dan metode yang digunakan adalah rasional. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan akal budi secara radikal ( mengakar ), intelegral ( menyeluruh ) dan universal ( mengalam ), tidak terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangan nya sendiri yang bernama logika. Dan berpijak dari akal pikiran dan kesadaran akan wujud diri sendiri.
Dari segi pembinaannya, filsafat sejak semula sudah tumbuh diyunani dalam keadaan utuh dan lengkap, sehingga ketika diterima kaum muslim tinggal memberi penjelasan-penjelasan dan mempertemukannya dengan kepercayaan-kepercayaan Islam.
Berkenaan dengan keragaman kebenaran yang di hasilkan oleh kerja logika maka didalam filsafat dikenal apa yang disebut
a.     kebenaran korespondensi ( persesuaian antara apa yang ada dalam rasio dengan kenyataan kebenaran yang ada dialam nyata ).
b.     filsafat koherensi ( kesesuaian antara suatu pertimbangan baru dan suatu pertimbangan yang telah diakui kebenarannya secara umum dan permanen. Jadi, kebenaran dianggap tidak benar kalau tidak sesuai dengan kebenaran yang dianggap benar oleh ulama umum ).
c.      Kebenaran pragmatik ( sesuatu yang bermanfaat ( utility ) dan mengkin dapat dikerjakan ( workability ) dengan dampak yang memuaskan. Jadi, sesuatu dianggap tidak benar jika tidak tampak manfaatnya secara nyata dan sulit untuk dikerjakan ).
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menekankan rasa dari pada rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan. Kebenaran ini disebut sebagai hudhuri, yaitu suatu kebenaran yang objeknya datang dari subjek sendiri. Dalam sains dikenal dengan ilmu yang diketahui bersama atau tacit knowledge, dan bukan ilmu proporsional.
Ilmu kalam ( teologi ) perkembangannya menjadi teologi rasional dan teologi tradisional. Dengan prinsip teologi rasional yakni hanya terikat pada dogma-dogma yang jelas dan tegas dalam Al-Quran dan Hadits Nabi, dan memberikan kebebasan kepada manusia dalam berbuat dan berkehendak serta memberikan daya yang kuat kepada akal.
Prinsip tradisional adalah terikat pada dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti selain arti harfiyah, tidak memberikan kebebasan kepada manusia dalam berbuat dan berkehendak dan memberikan daya yang kecil pada akal.
3.    Hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat
Filsafat yunani menarik sekali perhatian kaum muslimim, sejak zaman Khalifah Al-Mansur (754-755 M) dan mencapai puncaknya pada masa Al-Makmun (813-833 M) dari khalifah Abbasiyah. Ilmu rektorika, ilmu tentang cara berdebat atau adabul bahtsi wal munadharoh sebagai bagian dari filsafat yunani mendapat perhatian tersendiri dari kaum muslim, sebagai suatu yang membicarakan tentang cara berdebat.
Karena ilmu kalam bercorak filsafat yang menunjukkan ada pengaruh pikiran-pikiran dan metode filsafat, sehingga banyak diantara para penulis menggolongkan ilmu kalam kepada filsafat. Sebagai contoh Ibnu Khaldun ( Wafat 808 H/ 1406 M) mengatakan bahwa persoalan-persoalan ilmu kalam sudah bercampur dengan persoalan-persoalan filsafat, sehingga sukar dibedakan satu dengan lainnya. demikian pula penulis barat Tenneman atau H. Ritter memasukkan mutakallimin ke dalam filosof Islam.

4.      Hubungan Filsafat dan Tasawuf
Keduannya sama-sama berupaya untuk mengantarkan manusia memahami keberadaan Allah, sehingga bersedia melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Upaya untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan itulah yang dapat mengantarkan manusia pada kesempurnaan jiwa.
Dan dapat disimpulkan bahwa, filsafat lebih bersifat teoritis, sementara tasawuf lebih bersifat praktis. Artinya, antara filsafat islam dan tasawuf sama-sama berupaya untuk mengantarkan manusia agar memahami keberadaan Allah. Filsafat sebagai sarana teoritis yang dapat mengantarkan manusia kepada keyakinan praktis. Keyakinan praktis inilah yang menjadi wilayah tasawuf. Jadi, tujuan belajar filsafat islam adalah mencapai wilayah tasawuf.[4]


5.      Hubungan ilmu Kalam dengan ilmu Tasawuf
Kajian ilmu kalam akan lebih terasa maknanya jika diisi dengan ilmu tasawuf.  Sebaliknya, ilmu kalam pun dapat berfungsi sebagai pengendali tasawuf. Jika ada teori-teori dalam ilmu tasawuf yang tidak sesuai dengan kajian ilmu kalam tentang Tuhan yang didasarkan pada Al-Quran dan Al-Hadis, hal ini mesti dibetulkan. Demikian terlihat hubungan timbal balik di antara ilmu tasawuf dan ilmu kalam.
























BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
1.      Menurut syaikh muhammad abduh(1849-1905) ilmu tauhid atau disebut ilmu kalam,adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap bagi-Nya.sifat sifat yang jaiz disifatkan kepadanya dan tentang sifat mustahi dari pada-Nya.dan membahas tentang rosul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya,apa yang diwajibkan atas dirinya,hal yang jaiz yang dihubungkan/dinisbatkan pada diri mereka dan hal yang terlarang / mustahil menghubungkannya kepada diri mereka
 menurut  Ibnu khaldum ia  mendefenisikan tasawuf adalah semacam ilmu syariat yang timbul didalam agama, asalnya adalah tekun ibadah dan memutuskan hubungan dengan segala sesuatu selain Allah, hanya menghadap Allah semata. Menolak hiasan-hiasan ,serta membenci perkara-perkara yang menipu orang banyak, kelezatan harta benda, kemegahan dan menyendiri  menuju jalan tuhan dalam khalwat dan ibadah.( Moh. Toriquddin, UIN Malang Press: 15-16 )
Filsafat berasal dari bahasa yunani philosophia. Yang berarti adalah cinta philia  kebijaksanaan ( sophia ). Menurut analisis, kata ini muncul dari mulut phytagoras yang hidup diyunani kuno pada abad ke-6 sebelum masehi. Oleh karena itu, orang yang mencintai kebijaksanaan disebut sebagai philosophos atau filsuf.
2.     Baik ilmu kalam,filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran.
3.      Perbedaannya terletak pada aspek metodeloginya.
4.      filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Dan metode yang digunakan adalah rasional.
5.       Ilmu kalam ( teologi ) perkembangannya menjadi teologi rasional dan teologi tradisional. Dengan prinsip teologi rasional yakni hanya terikat pada dogma-dogma yang jelas dan tegas dalam Al-Quran dan Hadits Nabi, dan memberikan kebebasan kepada manusia dalam berbuat dan berkehendak serta memberikan daya yang kuat kepada akal.
6.      Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menekankan rasa dari pada rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan.
B. Saran
Diharapkan para pelajar dan umumnya pada kita semua, untuk mempelajari ilmu kalam, tasawuf dan filsafat untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan. Dan mengetahui peranan tasawuf, filsafat dan ilmu kalam. Ketiganya sangat berperan penting dalam bidang keilmuan dan sebagai wacana keislaman.
Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Dan filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Dan metode yang digunakan adalah rasional. Sedangkan Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menekankan rasa dari pada rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan.
Oleh sebab itu, kita sebaiknya mengetahui secara spesifik perbedaan dan persamaan antara ketigannya. Agar kita, khususnya mahasiswa tidak salah mengartikan tentang ilmu kalam, filsafat dan tasawuf.




















[1]Sahilun A. Nasir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam ) ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2012 ), 1.
[2]Jaiz, Hartono Ahmad. Kumpulan Buku Hartono ( Tasawuf Belitan Iblis) Buku digital (Jakarta, 2005) html:www.nono 6.
[3]Anwar,Rosihon, Ilmu Kalam ( Bandung : Pustaka Setia, 2003 ), 39.
[4] Rozak, Filsafat Tasawuf., 57.

No comments:

Post a Comment

mari berkomentar agar artikel atau yang lain selalu lebih baik

PIDATO AQIQOH BAHASA JAWA

PIDATO AQIQOH BAHASA JAWA Assalamu’alaikum wr.wb Bismillahirrahmanirrahim…. Engkang kaulo hormati hadirin engkang rawuh wont...