BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Akhlak
pada dasarnya adalah sifat yang dimiliki oleh semua manusia, baik akhlak
terpuji maupun akhlak tercela.maka pendidikan akhlak disini sangat penting bagi
kehidupan manusia, terutama pendidikan akhlak baik atau terpuji karena akhlak
ini adalah modal utama manusia atau pondasi manusia untuk mencapai hidup yang
baik,aman, tenteram dan damai di dunia maupun akhirat.
Pendidikan
akhlak ditekankan terutama pada anak-anak remaja yang sekarang ini hampir 70%
mempunyai akhlak mazmumah atau akhlak buruk,bahkan bukan hanya untuk kalangan
remaja akhlak harus ditekankan, untuk kalangan dewasa dan orang tua juga sangat
penting dan sekarang ini juga minimnya akhlak mahmudah bagi kalangan demasa
maupun orang tua.
Akhlak
mahmudah akan menuntun dan mengatur keseluruhan kehidupan didunia dan akhirat
dan sebaliknya akhlak mazmumah akan menjerumuskan manusia dalam kehidupan yang
tidak baik, baik didunia maupun diakhirat.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan masalah
dalam makalah ini antara lain :
1. Apakah
pengertian Akhlak ?
2. Bagaimana
ruang lingkup ilmu Akhlak ?
3. Apa
saja tujuan mempelajari Akhlak ?
4. Apa
saja manfaat mempelajari akhlak ?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan kami
dalam penulisan makalah ini adalah
1. Sebagai
salah satu tugas presentasi mata kuliah ilmu Akhlak Tasawuf semester IIB prodi PAI.
2. Menambah
ilmu pengetahuan tentang Akhlak
3. Bertukar
pendapat tentang pendidikan Akhlak antar mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
AKHLAK (Etika Ilmu Akhlak)
Menurut Prof. Dr. Ahmad
Amin
·
Akhlak secara bahasa
yaitu kebiasaan atau kehendak atau keinginan.
·
Akhlak secara istilah
yaitu menangnya keinginan dari beberapa keinginan manusia yang langsung
berturut-turut.
Pengertian Akhlak.
Menurut Drs. Barwarie
Umarie, Akhlak yaitu baik dan buruk, terpuji dan tercela, perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
Pengertian Akhlak (Akhlak Tasauf).
Menurut Tiswarni, M.
Ag.
Akhlak
Yukliqu Ikhlaqan jama’nya : Khuluqun yang
berarti perangai, adat kebiasaan, budi pekerti dan tingkah laku atau tabi’at.
Adapun secara
terminologi, para ahli berbeda pendapat yaitu:
a. Ibnu Muskawaih,
menyebuthan bahwa akhlak berarti :
Khuluq (akhlak),
merupakan keadaan jiwa yang mendorong atau mengajak melakukan suatu perbuatan
tanpa melalui proses berfikir dan pertimbangan terlebih dahulu. Perbuatan
dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu,
hakikatnya merupakan tindakan yang telah tertanam sebagai suatu kebiasaan.
Pernyataan ini digambarkan oleh Allah dalam Al-qur’an Surat Alam Nasyrah (94) : 6. Yang artinya “ Sesungguhnya beriring dengan kesukaran itu adalah kemudahan "
Secara
Empirik masalah pembiasaan diri ini telah di buktikan lewat percobaan secara
ilmiah oleh ahli psikologi yaitu Thorndike yang menyimpulkan, bahwa sesuatu
yang tampaknya sukar dilakukan, akan tetapi bilamana diulang berkali-kali
akhirnya akan menjadi mudah dilakukanya juga. Teori ini terkenal dengan teori “Trial and Error”.
b. Prof.
Dr. Ahmad Amin, menyebutkan bahwa akhlak yaitu :
Ilmu
yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan yang harus dilakukan, menyatakan
tujuan yang harus di tuju dan menunjukkan apa yang harus diperbuat.
c. Didalam
buku akhlak dalam berbagai dimensi, menyebutkan bahwa akhlak :
Kumpulan
sifat-sifat yang berurat, berakar dalam diri manusia serta berdasarkan dorongan
dan pertimbangan sifat tersebut, dapat dikatakan bahwa perbuatan itu baik atau
buruk dalam pandangan manusia.
Penbagian akhlak itu ada dua yaitu
akhlak Mahmudah dan akhlak Madzmumah.
Akhlak mahmudah yaitu akhlak yang
terpuji atau mulia (karimah). Akhlak ini sangat besar artinya bagi kehidupan
seorang muslim, baik dalam hubungannya dengan dirinya sendiri , keluarga,
masyarakat dengan profesinya,dalam hubungannya dengan rasulullah dan yang
terpuncak dalam hubungannya dengan Allah SWT. Sesungguhnya dengan akhlak
terpuji inilah manusia dapat mempertahankan martabatnya selaku makluk yang
termulia, sebagaimana dinyatakan Allah dalam firman-Nya tersebut dalam surat at-Tin ayat 4, yang artinya “Niscaya sungguh KAMI ciptakan manusia itu
sebagus-bagusnya ciptaan”. Sedangkan akhlak
madzmumah (tercela) atau akhlak yang menjijikkan (radzilah) adalah akhlak yang bila
disandang oleh seseorang menjadikan dirinya akan dijauhi dalam berbagai macam
pergaulan yang terhormat.
Pada umumnya berbagai macam sifat yang
dikatagorikan sebagai akhlak tercela biasanya disandang oleh seseorang yang
hatinya belum tersentuh oleh ajaran-ajaran Allah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi
akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara
spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu tanpa ada unsur
keterpaksaan.
B.
RUANG
LINGKUP ILMU AKHLAK
Ruang
lingkup pembahasan ilmu akhlak adalah : membahas tentang perbuatan-perbuatan
baik maupun buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi
pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan
nilai-nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah pebuatan
tersebut tergolong baik ataupun buruk.
Dengan
demikian objek pembahasan ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian
terhadap suatu perbuatan dengan dilakukan oleh seseorang.
Pokok-pokok masalah
yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah : perbuatan manusia,
perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah baik atau buruk.
Dalam hubungan ini Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut :
Bahwa ilmu akhlak
membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik
atau buruk.
Dalam
agama islam, ajaran moral, akhlak atau
ihsan bersumberkan pada ajaran Al-qur’an dan Al-hadist yang shahih. Kedua
sumber ini cukup sempurna memberikan ajaran yang berhubungan dengan pembentukan
watak ataupun kepribadian seseorang, hingga baginya tidak memerlukan sama
sekali tambahan ataupun rekaan dari manusia.ia bagaikan sumber mata air yang
bening, yang tak putus dan tidak habis-habisnya mengalirkan air yang melimpah
ruah, yang senantiasa menyediakan diri untuk membersihkan diri dan diteguk
sepuas-puasnya oleh siapapun juga yang merasa dahaga.
C.
TUJUAN
MEMPELAJARI AKHLAK
Tujuan mempelajari ilmu
akhlak adalah :
a. Supaya
dapat terbiasa melakukan yang baik, indah, mulia serta menghindari yang buruk,
jelek, hina dan tercela.
b. Dapat
menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan
lainnya sebagai yang buruk.
c. Untuk
membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah, sehingga hati
menjadi bersih.
D.
MANFAAT
MEMPELAJARI AKHLAK
1. Memajukan
Rohani.
Dengan mempelajari ilmu
akhlak,rohani manusia menjadi terdidik dan secara otomatis menjadi kuat dalam
menangkis sekian banyak godaan yang dapat menurunkan kuwalitas rohani manusia.
2. Menuntut
kepada kebaikan
Ilmu
akhlak juga mempelajari dan mendorong manusia supaya memiliki kebiasaan dan
tingkah laku yang baik, sehingga dapat menjalani hidup dengan bermanfaat dan
memproduksi kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi semua umat manusia.
3. Memberi
kesempurnaan iman
Keindahan
akhlak merupakan manivestasi daripada kesempurnaan iman. Seseorang tidak
dikatakan sungguh-sungguh beriman bila berakhlak kurang baik atau bahkan bisa
dikatakan “jelek”.
4. Memperoleh
keutamaan di akhirat
Orang-orang
yang berakh;ak yang berusaha mengaplikasikan dalam kehidupanya, maka dia akan
hidup dalam rahmat, damai, tenang dan diridhoi oleh Allah serta akan selamat
dalam kehidupan di akhirat.
5. Merupakan
kebutukan primer dalam keluarga
Apabila
didalam setiap kehidupan berkeluarga sudah mengaplikasikan akhlak mulia dan
selalu berada pada alaran Allah, maka tidak diragukan lagi setiap negara akan
dapat berdiri tegak dan jaya.
6. Menjadi
azas kerukunan bertetangga
Dalam
setiap kehidupan bertetangga, akhlak agama islam memanglah sangat menentukan
karena tetangga adalah kerabat terdekat dengan kita setelah keluarga dan kita
juga harus mengetahui batas-batas norma antara hak dan kewajiban dalam
kehidupan bertetangga.
7. Mempunyai
peranan dalam pembinaan remaja.
Ilmu
akhlak dapat menuntun kaum muda dalam berbuat baik, berfikir positif, dan
menggunakan waktu sebaik-baiknya yang dapat mempengaruhi tingkah laku para pemuda agar tidak
terjerumus kedalam perbuatan diluar norma.
8. Berperan
dalam pergaulan umum
Ilmu
akhlak perperan dalam menjaga keharmonisan antar kehidupan manusia. Akhlak
dapat menciptakan pergaulan kehidupan yang damai, baik, dan serasi bila setiap
anggota masyarakat dapat menerapkan akhlak terpuji kepada anggota masyarakat
lainnya.
9. Berperan
dalam hubungan antar bangsa.
Merupakan
faktor mutlak dalam pembangunan suatu negara akhlak dapat berperan bagi
pembangunan suatu bangsa, masyarakat yang berakhlak terpuji tidak akan mau
berbuat korupsi, merampok, berjudi, memfitnah, mencaci dan mengadu domba.
Masyarakat
yang telah berakhlak baik akan membuat negara menjadi baik, dan bila semua
negara telah berakhlak baik maka hubungan internasional akan baik. Sejarah
telah membuktikan, bahwa jatuh bangunnya suatu bangsa atau masyarakat lebih
kuat ditentukan oleh tinggi atau rendahnya akhlak mereka. Selagi masyarakat
memegang teguh nilai-nilai budi pekerti yang luhur lagi mulia, bangsa tersebut
akan mendapatkan penghargaan dari orang
ataupun negara lainnya. Sebaliknya bila budi pekerti dari suatu masyarakat
telah rusak, demoralisasi telah merajalela pada setiap lapisan dan tingkat
nilai-nilai kebaikan telah diinjak-injak bagaikan sampah yang tiada berharga
maka alamat kehancuran masyarakat tersebut telah mendekat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa :
Akhlak adalah sifat
yang tertanam dalam jiwa, yang menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu. Adapun fungsi akhlak
yaitu untuk pembentukan karakter seseorang baik akhlak terpuji maupun akhlak
buruk, dan untuk mengukur keberadaan harga diri manusia. Tujuan pembentukan
akhlak ini agar manusia tau dan mampu membedakan antara perbuatan yang baik dan
perbuatan yang buruk. Dan lebih ditekankan kepada pembentukan akhlak terpuji
dan harus mampu menghindari akhlak tercela.
B.
SARAN
Akhlak merupakan salah
satu kunci manusia untuk mencapai kehidupan dunia dan akhirat,maka perlu adanya
penanaman akhlak terutama akhlak mahmudah pada diri manusia, dan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik lagi di dunia maupun di akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
ü Tiswarni
M . Ag. 2007. Akhlak Tasawuf, jakarta : penerbit bina pratama
ü Said,
usman. 2005. Ilmu Tasawuf, Medan : Naspar Djaja
ü Drs.H.
Pasha Kamal Musthafa. 1987. Akhlak sunnah, yogyakarta : Citra karsa mandiri
No comments:
Post a Comment
mari berkomentar agar artikel atau yang lain selalu lebih baik