Muhammad Thoyyibul Azhar: materi kalimat efektif, kalimat logis, kalimat baku

Translate

Sunday, 24 February 2019

materi kalimat efektif, kalimat logis, kalimat baku





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bahasa  adalah alat untuk berkomunikasi dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa yang digunakan itu hendakyadapat mndukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya disebut dengn kalimat efektif.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yagn ditulis kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif,tidak logis, dan tidak baku. Berdasarkan kenyataan inilah kami akan membahas tentang kalimat efektif, kalimat logis, dan kalimat baku dengan segala permasalahannya.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif ?
2.      Apa yang dimaksud dengan kalimat logis ?
3.      Apa yang dimaksud dengan kalimat baku ?






C.    Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan karya tulis kami adalah sebagai berikut:
1.      Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan bahasa indonesia sehingga menjadi baik dan benar.
2.      Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa.
3.      Menjaga kemurnian bahasa indonesia.

D.    Manfaat
Adapun yang menjadi manfaat dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.      Agar bisa memehami bagaimana yang dikatakan dengan kalimat efektif, logis, dan baku.
2.      Agar kita bisa menjaga budaya bahasa indonesia yang baik dan mampu menerapkannya  dalam kehidupan sehari-hari.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kalimat Efektif
Kalimat efektif dalam karangan ilmiah adalah kalimat yang mampu dipahami pembaca sesuai dengan maksud penulisnya. Sebaliknya, kalimat yagn sulit dipahami atau salah terpahami oleh pembacanya termasuk kalimat yang kurang efektif. Kalimat yang efektif memiliki ciri struktur yang kompak, paralel, hemat, cermat, padu, dan logis.
Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.      Mengemukakan pemahaman yagn sama tepatnya antara pemikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Ciri-ciri kalimat efektif
a.       Kesejajaran
Kalimat yagn memiliki kesamaan bentuk/imbuhan yagn menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Contoh :
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat itu harus diubah:
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.  
b.      Kehematan
Kalimat yagn tidak mengguakan kata-kata yang tidak perlu dan berlebih, hanya akan menghamburkan maksud kalimat.
Contoh:
Bunga-bunga mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
Kalimat itu harus diubah:
Mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.

c.       Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Contoh:
Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
d.      Kelogisan
Kalimat haus mudah dipahami, dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis atau masuk akal.
Contoh:
Waktu dan tempat saya persilahkan
Kalimat itu harus diubah:
Bapak penceramah, saya persilahkan untuk memberikan materi.
e.       Kesepadanan
Keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahsa yang dipakai.
Contoh:
Kakaknya membeli sepeda motor honda, sedangkan dia membeli sepeda motor yamaha.
f.       Keparalelan
Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu, artinya kalu bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.
g.      Ketegasan
Suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.




h.      Kecermatan
Kalimat yang tidak menimbulkan tafsiran ganda.
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
i.        Kepanduan
Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek, agen, verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif personal.
Contoh:
Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

B.     Kalimat Logis
Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal.
Contoh Kalimat Logis:
Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik Online di kampus.
Kepada Bapak Asep, kami persilakan.
Lulusan kampus kami berkualitas dan mudah bekerja
Contoh Kalimat Tidak Logis:
1.        Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus. Tidak logis karena yang diajar mata kuliah, bukan mahasiswa. 
2.        Waktu dan tempat kami persilakan. Tidak logis karena yang dipersilakan waktu dan tempat, bukan pembicara.
3.        Hati-Hati Banyak Kecelakaan. Tidak logis: mana kecelakannya? katanya banyak!
4.        Jalannya macet. Lho, emang jalan bisa macet?  Macet = terhenti, tidak lancar. Yang terhenti 'kan kendaraan, bukan jalannya! Yang logis: lalu-lintas macet.

C.    Kalimat Baku
Bahasa baku adalah ragam Bahasa yang berkekuatan sanksi social dan diterima masyarakat.
Berikut ini contoh kalimat tidak baku dan kalimat baku kalimat tidak baku sering digunakan pada kehidupan sehari – hari seperti
Bentuk- bentuk berikut ini yang mengandung bentuk rancu merupakan kalimat tidak baku, sedangkan bentuk-bentuk yang tidak mengandung bentuk rancu merupakan kalimat baku.
Contoh kalimat baku:
Mereka saling memandang atau mereka saling pandang-memandang
Mulai waktu itu kelakuannya berubah atau sejak waktu itu kelakuannya berubah.
Contoh kalimat tidak baku
Mereka saling pandang-memandang
Mulai sejak waktu itu kelakuannya berubah.
Bentuk- bentuk berikut ini yang mengandung pemborosan kata merupakan kalimat tidak baku, sedangkan bentuk-bentuk yang tidak mengandung pemborosan kata merupakan kalimat baku.

Contoh kalimat baku:
Sebagai Negara taklukkan negeri Palembang harus mengirim upeti ke Mataram.
Contoh kalimat tidak baku:
Sebagai Negara taklukkan maka negeri Palembang harus mengirim upeti ke Mataram.
Bentuk-bentuk berikut ini yang strukturnya benar merupakan kalimat tidak baku, sedangkan bentuk-bentuk yang strukturnya salah merupakan kalimat baku.
Contoh kalimat baku:
 Samino membelikan adiknya buku.
 Sudah makankah anda?

Contoh kalimat tidak baku:
Samino membelikan buku adiknya.
Apa Anda sudah makan?
                       













BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kalimat Efektif adalah kalimat yang mampu dipahami pembaca sesuai dengan maksud penulisnya. Sebaliknya, kalimat yagn sulit dipahami atau salah terpahami oleh pembacanya termasuk kalimat yang kurang efektif.
Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal.
Kalimat baku adalah ragam Bahasa yang berkekuatan sanksi social dan diterima masyarakat.
B.     Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simple serta dalam penyusunan makalah ini masih memerlukan kritik dan saran bagi kami untuk pembahasan materi tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk
Praktis Berbahasa Indonesia, jakarta pusat, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Buku Merancang Karya Tulis Ilmiah dan Aspek Kebahasaan

No comments:

Post a Comment

mari berkomentar agar artikel atau yang lain selalu lebih baik

PIDATO AQIQOH BAHASA JAWA

PIDATO AQIQOH BAHASA JAWA Assalamu’alaikum wr.wb Bismillahirrahmanirrahim…. Engkang kaulo hormati hadirin engkang rawuh wont...